FenomenaTeologi Masa Covid 19. Berbagai fenomena teologi terjadi pada masa covid antara lain, pertama ibadah fisik ditutup selama hampir dua bulan ini, maka ini berdampak bagi banyak gereja, apalagi gereja-gereja besar. Kolekte-kolekte tidak terkumpul, apalagi persepuluhan krn tidak ada ibadah fisik. Tempat-tempat ibadah yang kontrak, otomatis
Sesuaidengan penjelasan anda, orang-orang Islam harus pro Yesus seperti orang-orang Kristen sendiri. Yang perlu anda jelaskan sekarang yaitu hal-hal di mana Islam & Kristen berbeda dalam pandangannya terhadap Yesus. CHIRRI: Perbedaan faham antara Islam dan Kristen tentang Yesus, mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Meskipun Islam berpendapat
Desember2010. DAKWAH K.H. ABDUL GHAFUR. (Studi Peran dan Kiprahnya dalam Masyarakat Islam Pesisir Paciran Lamongan) Oleh: Abdul Muid,M.Pd.I. NIM. FO.. A. Latar Belakang. Kawasan Jawa dilihat dari tata ruang fisik dan tata ruang sosial terbagi ke dalam tiga tipologi yaitu daerah pegunungan, daerah pedalaman, dan daerah pantai atau
Officer(2018–saat ini) Penulis punya 124 jawaban dan 161,7 rb tayangan jawaban 3 thn. Paskah Yahudi adalah untuk mengingat keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir dan perbudakan. sedangkan Paskah Kristen adalah untuk memperingati kebangkitan Kristus dari kematian untuk mengalahkan maut. Rufus Panjaitan.
Orangsaleh selalu mempertimbangkan perbuatan-perbuatannya agar berkenan kepada Allah. Setiap agama mempunyai larangan-larangan yang harus diperhatikan. Ada agama yang katakan tidak boleh menyalakan api pada hari Sabat. Lagi, agama lain melarang merokok. Malahan, ada agama yang melarang makan daging sama sekali. Islam melarang memakan
ImamSalat” menuntut rekontruksi hukum Islam yang melarang seorang perempuan untuk menjadi imam shalat bagi laki-laki yang telah baligh. Dia juga melihat bahwa hukum yang menetapkan shaf perempuan di belakang laki-laki sebagai bentuk ke-tidakadilan.13 Penulisan tentang masalah perem-puan sudah dilakukan beberapa sarjana.
rjmhoWN. Dalam bentuknya yang paling padat, agama bisa didefinisikan sebagai sebuah interupsi, tulis Teolog Katholik, Johann Baptist Metz 1928-2019 yang merujuk pada filsuf Denmark, Søren Kierkegaard 1813-1815. Metz yang merupakan salah seorang pendiri aliran Teologi Politik mengasosiasikan interupsi spiritual dengan janji kemenangan bagi mereka yang menderita dan menggunakannya sebagai peringatan terhadap fenomena pemborjuisan agama Kini, dunia menghadapi interupsi lintas bangsa dan embarkasi. Virus corona tidak mengenal batas negara dan pandemi COVID-19 menjadi ancaman global. Dunia tertegun dan tenggelam dalam rasa takut. Ketika ratusan ribu nyawa melayang di Afrika akibat bencana kelaparan, ketika erupsi gunung berapi di Islandia memuntahkan azab dan tsunami di Asia mendatangkan nestapa dan ratusan ribu kematian, sebagian besar manusia di Bumi bisa menyimak peristiwa itu dari jauh, tanpa khawatir bencana-bencana itu akan datang menghampiri. Kini semuanya berakhir. Karena pandemi corona mengancam kita semua. Editor Politik DW, Christoph StrackFoto DW/B. GeilertSebab itu wabah berkepanjangan ini juga kental akan nuansa spiritualitas. Duka, amarah dan rasa sakit – pada akhirnya semua umat beragama harus menerima bencana kesehatan yang sedang berkecamuk ini sebagai ciptaan Ilahi. Beberapa bahkan mengklaim pandemi corona sebagai azab Tuhan. Tapi pandangan seperti itu lebih disebabkan oleh pemahaman sesat tentang perwujudan Ilahi. Interupsi bagi Kristen, Yahudi dan Muslim Hari-hari ini corona menjadi semacam interupsi. Umat Kristen di dunia menghayati Pekan Suci dan memperingati penderitaan, kematian dan kebangkitan kembali Yesus Kristus. Sementara buat kaum Yahudi, Pesakh dimulai Kamis 9/4 dengan mengenang eksodus dari Mesir dan pembebasan para budak. Dan dalam dua pekan, kaum muslim akan memasuki bulan Ramadan. Ketiga agama menyimpan tradisi kolektif untuk hari-hari suci tersebut. Yahudi mengenal makan malam Seder, kaum Kristen menjalani perjamuan malam terakhir, sementara umat Islam melakukan buka puasa bersama dengan kaum miskin dan anak yatim. Tahun in, perayaan suci ketiga agama Samawi ditandai oleh interupsi. Di Israel, komunitas Yahudi ultra-ortodoks enggan menaati arahan pembatasan jarak sosial dari pemerintah. Arab Saudi mempertimbangkan pembatalan ibadah Haji tahun ini. Betapapun sulitnya, reaksi komunitas agama terhadap larangan berkumpul menunjukkan posisi mereka dalam kaitannya dengan tuntutan modern. Adalah hal langka ketika para Rabi Yahudi mengimbau umatnya di seluruh dunia untuk menaati aturan nasional dalam perang melawan Corona. Vatikan tanpa manusia – simbol pandemi Adapun pada agama Kristen, foto yang beredar ketika Paus Fransiskus berdiri sendiri di depan lapangan Santo Petrus yang kosong belum lama ini, bernilai simbolik bagi pandemi corona. Pria tua itu berdoa dan mengharap pada Tuhannya. Di hadapannya terbentang lapangan yang lengang, seakan sengaja dikosongkan buat para korban dan mereka yang sedang berjuang melawan COVID-19. Bahkan buat abdi Tuhan paling taat sekalipun, wabah corona menciptakan situasi yang serius. Buat sebagian orang, perayaan Paskah di Jerman dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir menjadi kesempatan beristirahat dari pekerjaan. Buat yang lain, Paskah menjadi semacam interupsi spiritual untuk menyimak kisah tentang Tuhan dan ciptaanNya, tentang Kamis Putih dan perjamuan terakhir, tentang penderitaan Yesus dan penyaliban yang kejam. Paskah berkisah tentang Sabtu Suci, hari yang muram tanpa kehadiran Tuhan, hingga kemenangan kehidupan atas kematian, berupa kebangkitan kembali Yesus. Dunia memasuki Sabtu Suci Pemuka agama di seluruh dunia kini merayakan hari-hari besar keagamaan di depan kamera, dan setiap upacara atau ritual disiarkan langsung kepada para jemaat. Mereka kini mencari alternatif. Mereka akan makan bersama dengan teman dalam arti spiritual, mengkaji ulang kitab-kitab kuno atau membuka diskusi tentang keyakinan, atau sebaliknya. Interupsi melumpuhkan kehidupan di Bumi. Dan kita terjebak di malam Paskah, malam tanpa cahaya dan harapan. Angka kematian pasien corona harian di Italia, Spanyol, Amerika Serikat dan di seluruh dunia kian mengkhawatirkan. Kehidupan pun tertunda. Apa yang tersisa adalah kebingungan, kegilaan dan rasa sakit. Khotbah penuh harapan dari tahun-tahun lalu tidak akan ampuh mengusir kegelisahan di tahun ini. Gereja saat ini lebih bermanfaat lewat simbolismenya, ketimbang kata-kata. Namun demikian ada fenomena lain yang sangat penting bagi Iman Kekristenan, yakni kebangkitan kembali. Dan hal itu menjadi penting pada hari-hari seperti saat ini. rzn/as
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa Itu Politik ?Dilihat dari sisi etimologisnya, kata politik’ berasal dari kata Yunani, yaitu Po’lis yang diartikan sebagai kota city. Dalam perkembangan berikutnya, kota-kota memperluas diri atau menyatukan diri dan kemudian disebut negara. Sebagai ilmu, politik merupakan analisa tentang pemerintahan, proses-proses di dalamnya, bentuk-bentuk organisasi, lembaga-lembaga dan tujuannya William Ebenstein; Political Science, 1972. Dalam bentuk yang lebih operasional, politik merupakan pembuatan keputusan yang dilakukan masyarakat; suatu pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan-kebijakan publik Joice &William Mitchel; Political Analysis and Public Policy, 1969. p. 4Banyak pendapat masyarakat mengenai definisi politik. Di antaranya yaitu menyatakan politik adalah proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat bagi masyarakat/proses alokasi dan distribusi inti proses politik adalah Keputusan yang mengikat masyarakat, melibatkan sejumlah ketentuan-ketentuan politik partai politik,kelompok, kepentingan, dan sebagainya untuk kepentingan dan kebaikan bersama. Bagaimana keterlibatan Lembaga - lembaga Masyarakat dalam politik ? Lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat, terutama kelompok-kelompok kepentingan, termasuk lembaga keagamaan merupakan kekuatan tersendiri untuk mempengaruhi kebijakan publik atau keluarnya suatu peraturan. Lembaga-lembaga yang ada itu dapat mendengar dan menyalurkan berbagai keprihatinan dan aspirasi yang ada di tengah-tengah sekelompok masyarakat untuk menekan penguasa memberi perhatian atau mengeluarkan kebijakan pada tuntutan masyarakat politik secara kritis critical engagement dari lembaga-lembaga atau kelompok-kelompok kepentingan dalam masyarakat akan menjadi sarana dan alat yang sangat efektif untuk mengontrol segala tingkah pongah penguasa dan dengan itu batas-batas etis kekuasaan yang layak tetap melakukan kritik, menekan pemerintah dan melakukan kontrol, jika dilakukan secara berkesinambungan dan terhormat, tentu saja akan membiasakan suatu bangsa atau negara hidup dalam keseimbangan yang terukur. Juga, pemerintah akan dididik untuk tunduk pada yang yang dilakukan penguasa terhadap kebijakannya yang salah atas desakan masyarakat merupakan pendidikan politik yang paling baik. Dengan itu akan lahir kebiasaan-kebiasaan positif yang pada akhirnya akan berujung pada suatu karakter politik yang terbuka serta mau berubah ke arah yang lebih baik dan maju. Namun, satu hal yang harus disadari adalah bahwa semua itu tidak akan berjalan dan tercapai dengan diperlukan proses yang terus-menerus untuk membuka kesadaran bersama dalam pengelolaan politik. Salah satu poin yang terpenting dalam hal itu adalah persoalan perspektif pilihan sadar dan sengaja dari tiap insan politik alias manusia itu sendiri yangsejatinya merupakan mahluk politik. Konsep alkitab Terhadap politik Menurut Alkitab, politik adalah suatu upaya dan proses sadar untuk memahami dan memaknai realitas politik dari cara pandang dan pola pikir Alkitab. Pertanyaan kuncinya jelas apa kata Alkitab terhadap politik? Bagaimana konsepsi dan sistem politik yang sesungguhnya dikandung Alkitab? Bagaimana penerjemahannya secara tepat ke dalam realitas? Atau lebih pas bagaimana konsep atau doktrin politik itu mengalami pemanusiaan’ dan penduniaan’?. Berangkat dari pertanyaan itulah penjelajahan menyangkut konsepsi politik Alkitab Kesejahteraan 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
- Beredar surat berisi larangan warga Kristen di Desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto dilarang melakukan ibadah di rumah. Akun Twitter romeskop mengunggah foto penampakan surat berisi larangan beribadah untuk umat Kristen tersebut. "Wow! Amazing, beribadah kembali dilarang, dilarang mencerminkan karakteristik ibadah Kristen!" tulisnya seperti dikutip Sabtu 26/9/2020. Surat tersebut ditujukan kepada salah seorang warga bernama Sumarmi yang tinggal di RT 03 Dusung Karangdami, Ngastemi. Baca Juga Iwan Fals soal Kaesang Ingin Jadi Depok Pertama Mirip-mirip Keluarga..... Merujuk pada surat tersebut, pihak desa bersama Muspika, KUA, Ketua MUI Bangsal, umat Kristen dan perwakilan umat muslim Desa Ngastemi telah melakukan musyawarah terkait pembangunan rumah atas nama Sumarmi. Ada dua poin yang ditegaskan dalam surat tersebut. Pertama, Sumarmi tidak boleh mendirikan bangunan rumah dengan mencirikan karakteristik tempat ibadah. Viral warga Ngastemi Mojokerto dilarang beribadah di rumah Twitter/romeskop"Apabila maksud pembangunan atau renovasi rumah untuk tempat tinggal silakan dilanjutkan. Namun dilarang mencirikan atau mencerminkan karakteristik tempat ibadah Kristen, misalnya tanda salib," demikian keterangan dalam surat tersebut. Jika bangunan tersebut bertujuan untuk pembangunan tempat ibadah Kristen, maka harus dihentikan. Pihak desa meminta Sumarmi memenuhi terlebih dahulu persyaratan SKB dua menteri Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama sebelum melakukan pembangunan rumah ibadah. Baca Juga Gugat Al Zaytun, FIM Tertahan Massa Pro Ponpes, Termasuk Pihak Kepolisian hingga Kawat Berduri Pada poin kedua, pihak desa melarang adanya kegiatan ibadah dan doa bersama umat Kristen yang biasa digelar di kediaman Sumarmi.
jelaskan pandangan iman kristen terhadap larangan beribadah